Faktor Faktor Pendorong Interaksi Sosial – Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri atau disebut juga dengan makhluk sosial. Salah satu bukti yang menguatkan bahwa manusia adalah makhluk sosial adalah manusia selalu berinteraksi dengan manusia lainnya sepanjang umurnya. Tanpa adanya interaksi sosial tersebut, maka tidak akan ada yang dinamakan kehidupan sosial. Dengan adanya interaksi sosial ini, maka akan terbentuk sebuah kehidupan bersama, sehingga muculah sebuah proses sosial.
Seorang individu yang hidup di tengah – tengah masyarakat harus melakukan proses sosialisasi supaya keberadaanya dapat diterima di masyarakat. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan proses soslialisasi tersebut, dibutuhkan agen – agen sosialisai, seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, media massa dan masyarakat umum.
Proses sosialisasi dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Selain itu, sosialisasi ternyata juga mampu mewariskan nilai – nilai budaya, dari suatu generasi ke generasi selanjutnya. Sosialisasi juga akan melahirkan masyarakat sosial yang sesuai dengan nilai – nilai budayanya.
Interaksi sosial adalah sebuah proses di mana setiap individu saling menjalin kontak, berkomunikasi, dan mempengaruhi baik dalam pikiran maupun tindakan. Interaksi sosial ini pada umumnya terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Interaksi sosial yang terjadi di dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu interaksi sosial asosiatif, interaksi sosial yang menjurus kepada persatuan (kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi) dan interaksi sosial disosiatif, interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan (persaingan, kontravensi, dan pertentangan). Kedua jenis interaksi sosial ini akan terjadi apabila memiliki dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
[sc:ads]
Faktor Faktor Pendorong Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial di masyarakat dapat terjadi karena ada beberapa faktor pendorong terjadinya interaksi sosial, seperti imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
a. Imitasi
Imitasi adalah sebuah proses interaksi sosial yang berupa tindakan meniru orang lain melalui sikap, penampilan, ciri, gaya hidup, kebiasaan bahkan apa pun yang dilakukan atau dimiliki oleh orang lain tersebut. Misalnya seseorang meniru gaya penyanyi Michele Jackson, Ia akan mengenakan pakaian dan bergaya seperti Michele Jackson.
Proses imitasi yang terjadi pada seseorang dapat bersifat negativf, dan juga positif. Hal tersebut bergantung dengan apa yang ditiru oleh indiviu tersebut. Misalnya seorang individu meniru tokohnya yang berprestasi, kemudian dia meniru semua hal tentang idolanya tersebut hingga akhirnya dia berprsetasi pula, maka imitasi ini disebut dengan imitasi positif. Sedangkan, imitasi yang berisfat negatif, adalah tindakan meniru yang dilakukan oleh seseorang dengan hanya meniru tanpa berpikir, sehingga dia juga meniru perbuatan buruk dari idolanya tersebut.
b. Sugesti
Sugesti berarti pengaruh, pandangan, ataupun sikap – sikap yang diberikan seorang individu terhadap individu lainnya yang kemudian diterima, dituruti, atau dilaksanakan oleh mereka tanpa berpikir panjang lagi. Pengaruh sugesti ini akan cepat bekerja, apabila dilakukan oleh orang – orang yang memiliki pengaruh yang besar di masyarakat, orang yang memiliki kharisma dan wibawa, pemimpin , ataupun sahabat dekat.
c. Identifikasi
Identifikasi memiliki kesamaan dengan imitasi, tetapi proses identifikasi lebih dalam dari imitasi. Pada proses ini seseorang memiliki kecenderungan untuk menjadi sama dengan orang yang diidolakannya.
Proses identifikasi ini dapat terjadi baik secara sadar maupun tidak. Contohnya, seorang pemain sepak bola yang mengidolakan Ronaldo, akan berusaha mengikuti semua gaya Ronaldo baik dari gay bermain, berpakaian, gaya rambut, bahkan nama belakangnya pun ditambah dengan nama Ronaldo, misalanya Syukur Ronaldo.
d. Simpati dan Empati
Simpati dan empati adalah dua buah proses interaksi sosial yang hampir sama tetapi sedikit berbeda. Simpati adalah sebuah proses dimana seseorang akan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Misalnya, seseorang merasa sedih apablia melihat orang lain di sekitarnya sedih.
Sedangkan empati adalah simpati yang lebih dalam. Empati melibatkan perasaaan yang sangat dalam, sehingga mereka akan mengidentifikasikan diri mereka sama dengan orang tersebut. Misalnya, ketika melihat orang lain sedang bersedih, kita tidak hanya bersedih pula, tetapi benar – benar mengalami seperti apa yang dialami oleh orang tersebut, seperti menangis, depresi, dan lain sebagainnya.
Comments are closed.