Bagian-Bagian Mata Dan Fungsinya Secara Lengkap

Bagian-Bagian Mata Dan Fungsinya Secara Lengkap – mata merupakan salah satu alat indera pada manusia. Mata memiliki kepekaan terhadap cahaya yang memungkin seseorang untuk melihat isi dunia. Mata manusia mampu membedakan keragaman warna yang tak terhitung jumlahnya, dan mendeskripsikan benda yang dilihatnya dari jarak yang jauh dengan proses pembentukan bayangan pada bagian mata. Mata merupakan alat visual yang memberikan informasi terhadap apa yang ada disekitarnya melalui proses melihat. Namun sesungguhnya, otaklah yang melihat benda – benda tersebut. Informasi – informasi visual yang diterima oleh mata akan diteruskan di dalam pusat penglihatan di otak, dan otak yang akan menerjemahkan informasi tersebut. Sungguh menakjubkan bukan! Berikut ini akan diuraikan mengenai struktur mata yang dirangcang untuk mendapatkan informasi – informasi melalui pencahayan yang akan diteruskan ke dalam pusat penglihatan di dalam otak.

Table of Contents

STRUKTUR MATA

Mata dan organ indera lainnya berkembang dari lapisan ektoderm, serupa dengan asal sel kulit dan saraf. Organ indera merupakan penyusun sistem koordinasi yang berfungsi untuk saling berintegrasi dalam menangkap setiap perubahan – perubahan atau rangsang. Salah satu ciri dari makhluk hidup ialah peka terhadap rangsang, baik yang datang dari dalam tubuh maupun luar tubuh. Semua rangsang yang masuk akan diolah dalam sistem saraf pusat. Namun, tersampainya rangsang ke sistem saraf tentu ada kerja sama dengan organ lain. Alat indera adalah alat – alat yang berperan menangkap rangsang yang berasal dari luar tubuh. Alat indera dilengkapi dengan reseptor yaitu semacam sel yang mampu menagkap terhadap rangsang tertentu dan mengubahnya menjadi impuls saraf yang akan diteruskan ke sistem saraf. Mata merupakan alat indera yang dilengkapi dengan reseptor yang peka terhadap cahaya disebut dengan fotoreseptor. Dengan cahaya inilah, otak dapat menerjemahkan benda yang ada di depannya.

Mata manusia tersusun atas jaringan – jaringan yang membentuk jalinan yang kompleks. Pada dasarnya, mata tersusun atas tiga lapisan utama yang kemudian memodifikasi bentuk menjadi bagian – bagian lain.

1. Lapisan pertama merupakan lapisan epitel yang membungkus bagian luar mata yang ada di dalam. Lapisan ini disebut lapisan konjungtiva yang berfungsi sebagai pelindung, yang menghasilkan mukus menjaga agar mata tetap lembab. Konjungtiva menutupi bagian bola mata bagian dalam, konjungtiva tidak ditemukan pada bagian mata yang berbatasan dengan lingkungan. Konjungtiva berada tepat di atas sklera, yaitu lapisan bola mata itu sendiri.

2. Sklera merupakan lapisan yang tersusun atas sel – sel jaringan ikat (tunika fibrosa) yang berwarna putih keruh, dan berfungsi sebagai pelindung mata bagian dalam. Lapisan sklera bagian depan berubah menjadi berwarna transparan yang disebut dengan kornea.

3. Kornea merupakan lapisan yang berasal dari sel – sel yang sama dengan sklera hanya saja menjadi bening. Modifikasi ini dikarenakan fungsi kornea ialah sebagai tempat pertama masuknya cahaya. Sifat putih, akan memantulkan cahaya, sementara warna bening atau transparan akan meneruskan cahaya.

4. Koroid merupakan lapisan kedua pada bola mata yang terletak di bawah sklera. Lapisan ini dipenuhi oleh pembuluh darah, sehingga memiliki warna kemerahan. Fungsi dari lapisan ini ialah terkait dengan suplai makanan, oksigen, dan zat – zat lainnya dari atau ke sel – sel mata. Bagian depan koroid mengalami modifikasi membentuk iris.

5. Iris merupakan bagian mata yang berwarna (pigmen). Pigmen yang terkandung dalam iris sama dengan pigmen pada warna kulit seseorang. Iris memiliki bentuk seperti donat yang dapat mengubah ukurannya persis seperti shutter pada suatu kamera. Iris berperan sebagai pengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.

6. Pupil merupakan celah iris. Fungsi yang dimainkannya berkaitan dengan iris yakni mengatur jumlah cahaya yang masuk. Besar kecilnya lubang pupil sangat bergantung pada kerja iris yang dipengaruhi oleh cahaya yang masuk. Jika intensitas cahaya tinggi maka pupil akan mengecil, akibat dari pembesaran iris. Dan sebaliknya, jika intensitas cahaya kurang maka pupil akan membesar, karena iris melakukan pembukaan cahaya yang besar. Akibatnya ukuran iris menjadi kecil. Suatu kinerja yang saling antagonis antara pupil dan iris ini bertujuan untuk melindungi bagian dalam mata.

[sc:ads]

7. Lensa mata membagi mata menjadi dua bagian, rongga depan dan rongga belakang. Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya ke retina, tempat dimana bayangan dibentuk. Manusia memiliki lensa berbentuk cakram elastik yang tersusun atas protein transparan. Lensa manusia memiliki daya akomodasi yakni kemampuan untuk mengubah bentuk lensa yang diatur oleh otot siliaris. Lensa akan menjadi pipih (tipis) jika memilhat benda – benda jauh, dan akan menebal (cembung) jika melihat benda dekat. Sebagian besar manusia mengalami kelainan mata yang disebabkan oleh menurunnya daya akomodasi mata. Diantaranya:

a. Miopi adalah keadaan dimana lensa mata tidak dapat memipih ketika melihat benda jauh 9lensa mata terlalu cembung). Akibatnya, bayangan benda jatuh di depan retina. Maka untuk mengatasi kelainan ini dapat dibantu dengan lensa cekung (-).
b. Hipermetropi atau rabun dekat adalah kondisi kebaikan dari miopi. Pada penderita rabun jauh, lensa mata kehilangan daya akomodasi untuk mencembung ketika melihat benda – benda dekat. Akibatnya, bayanngan jatuh dibelakang retina yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat benda – benda dekat dengan jelas. Kelainan ini dibantu dengan lensa cembung (lensa +).

8. Badan siliaris yang terletak dibelakang lensa berfungsi sebagai lensa bening. Badan ini menghasilkan cairan yang berfungsi meneruskan cahaya. Aqueous humor adalah cairan yang mengisi rongga bagian depan, dan vitreous hmor yang mengisi rongga belakang yang besar. Selain itu, cairan ini berfungsi untuk menjaga kontut mata, penyumbatan pada badan siliaris dapat menyebabkan glaukoma yang berakibat pada kebutaan.

9. Retina merupakan bagian dari lapisan yang paling dalam pada mata. Lapisan ini dipenuhi dengan saraf dan fotoreseptor. Dengan demikian bagian ini berfungsi sebagai titik pembentukan bayangan. Foto reseptor tersebar dalam titik visual yang disebut dengan bintik kuning (fovea), sementara bagian retina yang menjadi tempat keluar masuknya saraf optik tidak memiliki fotoreseptor sehingga disebut bintik buta (cakram optik). Sehingga proses cahaya yang masuk harus jatuh tepat dibagian fovea. Dua jenis fotoreseptor pada manusia, yaitu:

a. Sel batang (basilus) terdapat sekitar 125 juta pada mata manusia. Fotoreseptor ini sangat peka terhadap cahaya namun kemampuannya sangat lemah dalam membedakan warna. Interpretasi visual dengan sel batang hanya dapat membedakan hitam dan putih, gelap dan terang. Sel batang tidak berfungsi pada tempat yang sangat terang, halini dikarenakan protein rhodopsin (penyusun sel batang) akan mudah terurai oleh cahaya yang kuat. Oleh karena itu, sel batang sangat baik untuk melihat di malam hari atau tempat yang cahayanya tidak terlalu kuat. Kekurangan vitamin a dapat menyebabkan penyakit rabun ayam atau rabun senja, yaitu penyakit dimana tidak dapat melihat dalam tempat yang kurang cahayanya seperti senja hari. Vitamin a diperlukan dalam pembentukan rhodopsin. Dengan demikian pembentukan rhodopsin akan terganggu jika kekurangan vitamin sehingga proses melihat akan pula terganggu.

b. Sel kerucut (conus) terdapat sekitar 6 juta sel kerucut dalam retina mata manusia. Berbeda dengan sel batang, kemampuan sel kerucut dalam membedakan warna sangat tinggi, namun sel kerucut hanya dapat berfungsi dalam intensitas cahaya yang kuat, seperti siang hari atau cahaya yang terang. Oleh karena itu, kita tidak dapat membedakan warna – warna saat malam hari atau dalam tempat gelap. Hal ini dikarenakan sel kerucut tidak berfungsi. Dengan sel kerucut ini kita dapat melihat warna – warna yang sangat beragam. Sel kerucut terdiri atas tiga macam: merah, kuning, dan hijau. Kerusakan pada salah satu atau semuanya maka dapat menderita penyakit buta warna parsial atau total yang merupakan penyakit bawaan gen (menurun).

Selain dari pada di atas, mata juga tersusun atas bagian – bagian pelindung mata, antara lain:

1. Tulang optikus tempat mata dan pelindung bola mata bagian dalam.
2. Alis melindungi mata dari aliran keringat agar tidak masuk ke mata
3. Kelopak mata, melindungi mata bagian depan yang terbuka.
4. Rambut mata, berfungsi melindungi mata dari debu.
5. Kelenjar air mata (lakrima) yang menghasilkan air yang berisi lisozim (semacam enzim penghancur) yang berfungsi melindungi mata dari infeksi patogen, membasahi mata, dan melembabkan mata. Air mata akan dikeluarkan ketika zat asing masuk ke dalam mata, atau saat suasana sedang sedih. Penyumbatan pada kelenjar ini menyebabkan bintitan.