Contoh Karangan Eksposisi tentang Pendidikan Karakter pada Anak Indonesia

Contoh Karangan Eksposisi tentang Pendidikan Karakter pada Anak Indonesia – Berikut ini adalah contoh karangan eksposisi tentang pendidikan yang berjudul cara menamakan pendidikan karakter pada siswa – siswi di sekolah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi Anda.

Cara Menanamkan Pendidikan Karakter pada Anak

Saat ini masalah hilangnya karakter di dalam diri remaja sudah sangat memprihatinkan. Hampir para remaja saat ini telah kehilangan jati diri mereka sebagai pemuda. Semestinya, pemuda adalah agent of change yang membawa perubahan – perubahan baik ke dalam masyarakat. Namun, saat ini malah justru sebaliknya, pemudalah yang membawa perubahan – perubahan buruk yang ada di dalam masyarakat. Permasalahan ini muncul akibat tidak ditanamkaannya pendidikan karakter bagi mereka ketika duduk di bangku sekolah sehingga mereka terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Menurut data yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian tahun 2015, para pengidap narkoba terbesar saat ini datang dari kalangan remaja. Presentasi tersebut naik hingga mencapai 25 % dari tahun lalu. Tidak hanya itu, fakta yang tidak kalah mengejutkan dikeluarkan oleh lembaga survey nasional yang menyatakan bahwa hampir 50 % pemuda di kota – kota besar pernah melakukan hubungan s*ks.

Fakta – fakta di atas sudah cukup membuktikan bahwa remaja kita saat ini tengah mengalami krisis karakter sehingga sudah sepatutnya kita memperbaiki ini semua dengan cara menamakan pendidikan karakter bagi anak – anak di sekolah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanamakan pendidikan karakter. Cara – cara tersebut menjadi strategi yang ampuh untuk menamakan pendidikan karakter kepada anak – anak.

Strategi yang pertama adalah memasukan pendidikan karakter ke dalam semua mata pelajaran di sekolah. Sebagai seorang pendidik guru harus menanamkan nilai – nilai baik kepada murid – muridnya. Nilai – nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja sama, tolong menolong, dan lain – lain dimasukkan ke dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru menanamkan kepada siswa untuk mementingkan proses daripada hasil semata. Dengan begitu, murid – murid akan terbiasa untuk bertingkah laku baik.

Strategi yang kedua adalah membuat slogan – slogan yang bisa menumbuhkan kebiasaan baik di dalam diri siswa. Penggunaan slogan telah terbukti bisa menanamkan kebiasaan baik. Selain itu, slogan – slogan yang ditempelkan juga bisa menjadi pengingat. Semakin sering mereka membaca slogan – slogan tersebut, semakin ingat dan sadar mereka untuk melakuan perbuatan baik tersebut.

Contohnya adalah slogan untuk membuang sampah pada tempatnya yang ditempelkan di sekolah akan membuat mereka malu jika tidak membuang sampah pada tempat yang semestinya sehingga mereka akan terbiasa hidup bersih dan mencintai lingkungannya.

[sc:ads]

Strategi selanjutnya adalah membiasakan perilaku positif di kalangan warga sekolah. Banyak sekali perilaku – perilaku positif yang bisa ditanamkan misalnya, menghormati guru, menyayangi teman, berkerjasama, bersaing dengan baik, dan masih banyak lagi. Contohnya adalah memberlakukan kegiatan bersalaman antara guru dan murid setiap pagi sebelum pelajaran dimulai akan membentuk karakter mereka menjadi orang yang hormat kepada orang tua.

Sekolah adalah contoh kecil dari kehidupan masyarakat. Di sekolah banyak sekali orang – orang yang bisa ditemui dan interaksi – interaksi yang terjadi. Jika sekolah tersebut telah menanamkan perilaku positif kepada para siswanya, maka hal itu akan terbawa ketika mereka lulus dan terjun ke dalam kehidupan masyarakat yang nyata.
Strategi yang bisa dilakukan selanjutnya adalah memberikan reward atau penghargaan kepada siswa – siswi yang memiliki karakter baik. Pemberian hadiah tersebut akan memotivasi siswa – siswi lainnya. Contohnya adalah sekolah bisa memberikan penghargaan kepada siswa – siswi yang berprestasi atau siswa siswi yang berpenampilan rapih. Dengan begitu, siswa – siswi lainnya termotivasi untuk melakuan hal yang sama.

Maksud dari pemberian penghargaan ini adalah untuk memberikan siwa – siswi contoh atau role mode yang baik. Biasanya seseorang akan meniru atau mecontoh para idolanya. Oleh karena itu, jika mereka sudah mendapatkan role mode yang baik tentu mereka pula akan melakukan perbuatan yang baik.

Strategi yang terakhir adalah melakuan pengawasan dan evaluasi secara berkelanjutan. Pengawasan dan evaluasi di dalam sebuah prosese sangatlah penting. Kegiatan ini bisa memantau dan juga bisa membantu untuk menemukan apa saja kekurangan dan kelebihan dari proses yang sedang dilakukan. Jika ditemukan kekurangan, maka bisa diperbaiki sehingga apa yang dilakukan ini akan menjadi semakin baik sehingga tujuan yang kita inginkan bisa tercapai.

Apabila strategi – strategi untuk menanamkan pendidikan karakter dalam sekolah seperti yang telah disebutkan di atas berjalan dengan baik, kita bisa berharap anak – anak didik bisa memiliki karakter dan berperilaku baik di dalam masyarakat nantinya sehingga tidak ada lagi pemuda – pemuda yang kehilangan jati dirinya sebagai agent of change.