Gejala Modernisasi Masyarakat Indonesia di Berbagai Bidang

Gejala Modernisasi Masyarakat Indonesia di Berbagai Bidang – Apa saja gejala modernisasi yang biasa dialami masyarakat? Simak penjelasan di artikel berikut.

A. Pengertian Masyarakat Modern

Mayarakat modern merupakan warga masyarakat yang sebagian dari keseluruhannya warganya memiliki orientasi terhadap nilai budaya yang mengarah pada hidup dan kehidupan dalam peradaban masyarakat di masa kini. Secara umum masyarakat modern bermukim di daerah perkotaan, itulah mengapa masyarakat ini disebut dengan masyarakat kota. Walaupun demikian, tidak semua masyarakat perkotaan bisa dikatakan sebagai masyarakat modern. Masyarakat modern mengacu pada syarat serta ketentuan yang berlaku seperti yang dijelaskan di atas. Berikut beberapa penjelasan tentang gejala modernisasi masyarakat Indonesia di berbagai bidang meliputi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang ekonomi, bidangn politik dan ideologi, dan bidang kepercayaan beragama.

B. Gejala- Gejala Modernisasi

1. Bidang Iptek

Gejala modernisasi pada bidang ini ditengarai dengan terdapatnya pembaruan serta penemuan unsur-unsur ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbilang baru. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru tersebut terbukti mampu meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat. Hasil-hasil dari bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tentu mampu mempermudah dan membantu aktivitas masyarakat. Perilaku hidup masyarakat kekinian juga turut dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, misalnya saja dengan munculnya smartphone. Dahulu sebelum adanya benda ini, warga masyarakat tentu tidak direpotkan dengan membawa ke manapun benda ini. Bahkan ketika hendak tidur pun, banyak diantara warga masyarakat yang masih menggunakan smartphone. Dapat dipastikan setiap warga masyarakat modern tidak dapat terlepas dari kecenderungan penggunaan smartphone. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa benda hasil perkembangan teknologi turut membantu aktivitas penggunanya dalam berbagai aktivitas.

[sc:ads]

2. Bidang Ekonomi

Gejala modernisasi berikutnya pada bidang ekonomi adalah meningkatnya produksi sektor perekonomian serta efisiensi sumber daya yang alam maupun sumber daya manusia yang tersedia guna menunjang aktivitas perekonomian. Masyarakat modern cenderung lebih konsumtif jika dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Hal tersebut memicu pertumbuhan permintaan terhadap suatu barang. Secara otomatis kegiatan produksi terhadap barang konsumtif semakin meningkat. Tentu banyak hal yang diakibatkan oleh fenomena ini termasuk peningkatan kesejahteraan dan lain-lain disamping berbagai dampak negatif yang dihasilkannya.

3. Bidang Politik dan Ideologi

Gejala modernisasi berikutnya terjadi pada bidang politik dan ideologi. Pada bidang ini gejala modernisasi diindikasikan dengan terdapatnya sistem perwakilan yang bersifat demokratis, pemerintahan yang memiliki otoritas kebijakan, legislasi yang memiliki wewenang atas pengawasan kebijakan pemerintah, serta yudikatif yang memiliki wewenang penegakan hukum. Selain itu warga negara juga memiliki jaminan berkaitan dengan hak-hak politik serta sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu pola pikir masyarakat modern cenderung berkembang dan semakin cerdas dalam hal politik dan ideologi. Dahulu masyarakat cenderung sektarian dan berpikir kaku. Masyarakat modern dewasa ini semakin cerdas dan berimbang dalam memilah serta berpikir tentang keadaan politik dewasa ini. Masyarakat lebih cenderung berpikiran objektif dalam menerima informasi yang bermuatan politik dan ideologis. Ilmu pengetahuan serta wawasan menjadi filter penting dalam menyaring segala isu sosial dan politik yang memasuki kalangan akar rumput seperti warga masyarakat.

4. Bidang Kepercayaan atau Agama

Gejala modernisasi selanjutnya ada pada bidang keagamaan. Gelala pada bidang ini diindikasikan dengan adanya perkembangan rasionalitas atau nalar yang terintegrasi dengan ajaran agama yang dianut oleh umat beragama. Seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai sedikit demi sedikit meninggalkan kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat lebih cenderung memilih kepercayaan agama yang mempertimbangkan aspek modernitas namun tidak mengesampingkan kaidah ajaran agama yang berlaku. Misalnya saja, hal tersebut dapat dibuktikan dengan keotentikan, rasionalitas, serta keabsahan ajaran dari kitab suci dalam agama tertentu.

Comments are closed.