Penjelasan Tentang Passive Voice Lengkap

Penjelasan Tentang Passive Voice Lengkap – Dalam bahasa Indonesia, passive voice disebut dengan kalimat pasif dimana kalimat ini meletakan orang atau benda yang bertanggung jawab atas aksi dalam kalimat tersebut di awal dan pelakunya atau aktornya diletakkan di akhir dan kemudian diikuti oleh preposisi ‘by’. Kalimat pasif dapat dibentuk apabila kata kerja yang digunakan adalah kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang membutuhkan objek. Apabila kata kerja yang terdapat dalam kalimat aktifnya adalah intransitive maka kalimat tersebut tidak dapat dibuat dalam bentuk pasif.

Kalimat pasif dibentuk dari kalimat aktif dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Objek menjadi subjek.

Contoh : Rendy writes a letter. -› A letter is written by Rendy.

2. Menggunakan Verb 3 sebagai kata kerja dan didahului oleh to be.

Contoh: A letter is written by Rendy.

3. Kalimat pasif memiliki pola dasar namun diperlukan penyesuaian susunan kalimat dan to be pada tenses yang digunakan:

To be + past participle (Verb 3)

Contoh:

Simple Present Tense

Aktif : Rendra plays jazz music. (Rendra memainkan musik jazz.)
Pasif : Jazz music is played by Rendra. helped by Keenan. (Musik jazz dimainkan oleh Rendra.)

Simple Past Tense

Aktif : Jeya studied English yesterday. (Jeya belajar bahasa Inggris kemarin.)
Pasif : English was studied by Jeya yesterday. (Bahasa Inggris dipelajari Jeya kemarin.)

Simple Future Tense

Aktif : My mother will cook chicken curry tomorrow. (Ibu saya akan memasak kari ayam besok.)
Pasif : Chicken curry will be cooked by my mother tomorrow. ( Kari ayam akan dimasak oleh ibu saya besok.)

[sc:ads]

Present Continuous Tense

Aktif : Lesti is singing religious song. (Lesti sedang menyanyikan lagu rohani.)
Pasif : Religious song is being sung by Lesti. (Lagu rohani sedang dinyanyikan oleh Lesti.)

Past Continuous Tense

Aktif : Aisyah dan Riri were washing the car. (Aisyah dan Riri sedang mencuci mobil.)
Pasif : The car was being washed by Aisyah and Riri. (Mobil sedang dicuci oleh Aisyah dan Riri.)

Kapan dan dimana kalimat pasif biasanya digunakan?

1. Apabila aktor atau pelaku dalam kalimat tidak diketahui.
Contoh: The silk cloth that I bought was made in India.
2. Ketika kita ingin memperhalus atau menyamarkan pelaku/actor yang bertanggung jawab atas kejadian dalam kalimat. Hal ini umum dalam penulisan birokratis.
3. Ketika kita membicarakan tentang fakta umum.
4. Ketika kita ingin menekankan orang atau benda yang diberi aksi.
Contoh:
The drama was ended up by a happy ending.
5. Ketika menulis tulisan ilmiah, laporan laboratoriun, atau penelitian yang mana melibatkan metode dan prosedur. Biasanya, peran kalimat pasif tersebut lebih menekankan pada penelitiannya, bukan pada penulisnya. Namun, beberapa tahun terakhir, terdapat perubahan dalam penulisan karya ilmiah dimana para penulis suka menggunakan kalimat aktif dan subjeknya diubah menjadi ‘we’. Tidak semua penulis mengikuti hal tersebut, tergantung dari preferensi penulis itu sendiri.
Catatan:
Kalimat pasif terkadang bisa menyulitkan kita dalam penulisan ilmiah (penulisan akademis) karena kalimat pasif bisa menyamarkan siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa yang ditulis. Terlalu banyak kalimat pasif dapat menimbulkan banyak keraguan atau ketidakjelasan. Kalimat pasif akan tampak lebih panjang namun belum tentu lebih efektif. Penggunaan kalimat pasif yang tidak tepat bisa diubah menjadi kalimat aktif sehingga kalimatnya menjadi lebih efektif, lebih kuat, lebih pendek, dan lebih tepat.