Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Prasasti, Peninggalan, Lokasi, & Penyebab Runtuhnya

Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Prasasti, Peninggalan, Lokasi, & Penyebab Runtuhnya – Kerajaan Tarumanegara berdiri sekitar abad ke-5 Masehi, di Jawa Barat, dengan raja yang bernama Raja Purnawarman. Kerajaan Tarumanegara ini adalah kerajaan yang bercorak Hindu tertua kedua setelah kerajaan Kutai.

Letak kerajaan Tarumanegara berada di wilayah Jawa Barat, tepat diantara tiga daerah, Karawang – Jakarta – Bogor. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke 4 Masehi hingga abad ke 7 Masehi. Berdasarkan naskah yang tertulis di Naskah Wangsaketa, Pada awalnya kerajaan ini didirikan oleh seorang raja yang bernama Rajadirajaguru Jayasingwarman pada tahun 358 Masehi.

Kerajaan Tarumanegara pada mulanya merupakan kerajaan Salakanegara (130-362 M). Ketka berubah menjadi kerajaan Tarumanegara, ibu kota berpindah dari Rajatapura (ibukota Salakanegara) ke Tarumanegara. Sementara itu, Salakanegara menjadi daerah kerajaan.

Keberadaan Kerajaan Tarumanegara terungkap dari peninggalannya yang berupa tujuh buah prasasti berhuruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Prasasti tersebut tidak berangka tahun, dan apabila dilihat dari langgam huruf atau bentuk hurufnya, prasasti – prasasti tersebut ditulis pada abad sekitar 5 Masehi.

Raja – Raja Tarumanegara

Jayasingawarman (358-382 M)

Jayasingawarman adalah raja yang mendirikan Kerajaan Tarumanagara . Raja ini berkuasa antara 358 – 382 Masehi. Sebelum menjadi raja, Ia adalah seorang maharesi dari India yang mengungsi ke Nusantara. Pada masa pemerintahannya, dia memindahkan pusat kerajaan dari Rajatapura ke Tarumangara.

Dharmayawarman (382-395 M)

Dharmayawarman adalah putra dari Raja Jayasingwarman yang menjadi raja kedua Kerajaan Tarumanagara. Beliau memerintah Kerajaan Tarumanegara antara tahun 382 – 395 Masehi. Nama beliau tercantu dalam Naskah Wangsakerta.

Purnawarman (395-434 M)

Purnawarman adalah raja ketiga Tarumanegara yang memerintah anatara 395 sampai 434 Masehi. Raja Purnawarman kembali memidahkan Ibu kota kerajaan pada tahun 397 Masehi ke daerah yang mendekati pantai. Ibu kota tersebut disebut dengan “Sundapura” dan kemudian lebih dikenal sebagai Sunda.

Berdasarkan naskah Wangsakerta, ada 48 kerajaan yang membentang anatar Salakanagara (Teluk Lada, Pandeglang) hingga ke Purwalingga (Purbalingga) berada di bawah kekuasaan Raja Purnawarman.

Wisnuwarman (434-455 M)

Setelah Raja Purnawarman mangkat, Wisnuwarman menggantikannya menjadi raja. Beliau memerintah Kerajaan Tarumanegara salama tahu 434 Masehi – 445 Masehi.

Indrawarman (455-515 M)

Raja Indrawarman menjadi raja ke 5 Kerajaan Tarumanegara dan memerintah dari tahun 455 Masehi hingga 515 Masehi.

Candrawarman (515-535 M)

Candrawarman menjadi raja ke 6 yang memerintah Kerajaan Tarumanegara sejak tahu 515 Masehi hingga 535 Masehi.

Suryawarman (535-561 M)

Suryawarman merupakan putra dari Raja Candrawarman sekaligus menjadi raja Tarumanagara yang ketujuh. Beliau memerintah selama 26 tahun. Pada masa pemerintahan Suryawarman, setiap raja di daerah kerajaannya memiliki kekuasaan penuh untuk memerintah daerahnya.

Kertawarman (561-628 M)

Kertawarman menjadi raja ke 8 setelah Raja Suryawaman meninggal dan memerintah pada tahun 561 sampai 628 Masehi.

Sudhawarman (628-639 M)

Sudharman melanjutkan pemerintahan yang ditinggalkan oleh Raja Sudhawarman dan memerintah sejak 626 Masehi hingga 639 Masehi.

[sc:ads]

Hariwangsawarman (639-640 M)

Hariwangsawarman menjadi raja ke 10 Kerajaan Tarumanegara dan memerintah selama 639 Masehi sampai 640 Masehi.

Nagajayawarman (640-666 M)

Nagajawarman menjadi raja ke 11 Kerajaan Tarumanegara dan memerintah sejak tahun 640 Masehi hingga 666 Masehi.

Linggawarman (666-669 M)

Linggawarman menjadi raja terakhir kerajaan Tarumanegara yang memerintah dari tahun 666 Masehi hingga 669 Masehi.

Prasasti Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara meninggalkan beberapa prasasti yang mencatat segala informasi mengenai kerajaan tersebut. Adapun prasasti – prasasti tersebut adalah:

1. Prasasti Ciaruteun

Prasasti ini ditulis dengan Huruf Palawa dan Bahasa Sansekerta. Pada prasasti ini terdapat gambar dua telapak kaki yang dipercayai milik telapak kaki Dewa Wisnu. Selain itu, telapak kaki ini juga dianggap sebagai telapak kaki Raja Purnawarman.

2. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti ini memiliki gambar dua kaki gajah yang isinya menyatakan bahwa kaki gajah tersebut adalah milik Airawata, sang gajah penguasa negeri Taruma nan gagah dan perkasa.

3. Prasasti Jambu

Pada prasasti ini terdapat gambar sepasang kaki dengan tulisan yang meyatakan kegagahan seorang Raja Purnawarman yang terkenal akan keperkasaannya di medan perang,

3. Prasasti Tugu

Prasasti ini ditemukan di dekat Tanjung Priok, Jakarta Utara. Isinya menyatakan bahwa pada zaman dahulu ada sebuah sungai yang bernama Candrabhaga. Sungai ini digali oleh seorang guru Rajadiraja dan mengalir ke laut setelah melalui puri.

Selain itu, diketahui pula bahwa dari tahun ke-22, Raja Purnawarman telah menggali Sungai Gomati yang penjangnya mencapai sekitar 6122 tombak (± 12 km).

4. Prasasti Lebak

Prasasti ini ditemukan di Lebak, Banten yang menyatakan bahwa Raja Purnawarman adalah raja dunia yang memiliki tanda keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya.

5. Prasasti Pasir Awi

Prasasti ini belum dapat diketahui informasinya karena menggunakan huruf ikal

6. Prasasti Muara Cianten

Prasasti ini belum dapat diketahui informasinya karena ditulis menggunakan huruf ikal.