Struktur Jaringan Penyusun Batang Dikotil dan Monokotil – Batang merupakan organ tumbuhan yang umumnya tumbuh di atas permukaan daun. Batang berkembang dari plumula yakni cabang yang keluar dari kecambah yang tumbuh melawan gravitasi bumi. Pentingnya batang bagi tumbuhan terkait dengan pemerolehan makanan. Daun yang berfungsi sebagai tempat utama pembentukan makanan (fotosintesis) tumbuh di batang. Namun pada beberapa tumbuhan yang tumbuh di daerah kering melakukan adaptasi dengan bentuk daun yang kecil, sehingga fungsi yang dilakukan oleh daun akan dilakukan oleh batang. Selain itu, batang juga memiliki fungsi sebagai organ reproduksi secara vegetatif, penimbunan makanan, dan lainnya. Bentuk batang dikotil dan monokotil sangat jelas berbeda. Dikotil memiliki batang berkayu, sementara monokotil tidak. Perbedaan ini dikarenakan jaringan yang menyusunnya sedikit berbeda. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dipaparkan jaringan yang menyusun batang dikotil dan monokotil.
1. Meristem
Jaringan meristem batang terletak di ujung batang. Jaringan ini terus membelah membentuk sel – sel baru yang akan berdiferensiasi menjadi jaringan lain. Akibat dari aktivitas meristem batang ialah terjadi pertambahan tinggi batang menjauhi gravitasi bumi. Di bagian meristem ini terdapat hormon auksin yang membimbing arah pertumbuhan batang mendekati sumber cahaya. Meristem di pucuk selain menambah panjang, juga mengatur percabangan (pada dikotil) dan juga pembentukkan daun.
2. Epidermis
Jaringan yang tersusun atas selapis sel dan terletak paling luar ini berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada dibawahnya dari kerusakan mekanis dan infeksi patogen. Namun, aktivitas meristem sekunder yang menyebabkan pembesaran batang menyebabkan epidermis pecah dan mengelupas. Selanjutnya peran epidermis akan digantikan oleh kambium gabus (felogen) yang terletak dibawahnya membentuk lapisan periderm. Epidermis batang mengalami modifikasi menjadi:
a. Spina
b. Lentisel, merupakan celah sel epidermis yang terbentuk dari lapisan epidermis yang pecah karena aktivitas pertumbuhan sekunder. Lentisel erfungsi sebagai pertukaran zat (gas) seperti oksigen, karbondioksida, dan uap air.
c. Trikomata
d. Kutikula
[sc:ads]
3. Felogen
Kambium gabus atau felogen merupakan jaringan yang terbentuk dari lapisan korteks paling luar. Kambium gabus merupakan jaringan dewsa yang bersifat merismatik, artinya aktivitas pembelahan yang dilakukan oleh kambium gabus akan menghasilkan jaringan baru. Lapisan periderm merupakan kelompok jaringan kambium gabus yang telah berdiferensiasi membentuk sel – sel yang siap menggantikan epidermis yang mengelupas akibat pertumbuhan sekunder. Lapisan periderm ini mengalami penebalan oleh suberin yang tak tembus oleh air membentuk lapisan seperti lapisan gabus. Keberadaan lapisan suberin ini berguna dalam mencegah adanya kehilangan air serta melindungi dari gangguan mekanik ataupun infeksi patogen (jamur atau bakteri atau virus).
4. Korteks
Pada tumbuhan berkayu (dikotil dan gymnospermae) lapisan korteks memiliki diameter yang sempit. sementara itu pada tumbuhan dengan batang yang menjalar di permukaan tanah, diameter kortek cukup besar. hal ini berkaitan dengan fungsinya, lapisan jaringan korteks merupakan lapisan sel yang berasal dari sel – sel parenkim. lapisan korteks memiliki vakuola yang cukup besar yang berguna untuk menyimpan cadangan makanan, selain itu menyimpan getah, atau minyak, atau senyawa lainnya.
5. Stele
Stele atau silinder pusat merupakan bagian yang menyusun pusat batang dan juga akar. Stele batang tersusun atas jaringan pengangkut yang pada tumbuhan dikotil dn monokotil susunannya sangat berbeda. Silinder pusattersusun atas:
a. Floem (jaringan tapis)
b. Kambium vaskular (dikoti)
Kambium hanya terdapat pada kelompok dikotil dan gymnospermae. Kambium vaskular merupakan jaringan meristem sekunder yang berperan dalam pertumbuhan sekunder yang menyebabkan diameter batang bertambah pada kelompok tumbuhan berkayu. Aktivitas kambum vaskular akan membentuk xilem dan floem sekunder. Xilem sekunder yang terbentuk membentuk pola lingkaran yang dapat digunakan untuk menghitung umur tumbuhan, disebut lingkaran tahun.
c. Xilem (jaringan kayu)
d. Empulur
Tersusun atas sel –sel parenkim yang berfungsi sebagai sentral dari tumbuhan, menegakkan tumbuhan.
Susunan berkas pengangkut pada monokotil dan dikotil sedikit berbeda dikarenakan ketiadaan kambium pada monokotil. Oleh karena itu, tumbuhan dikotil memiliki tipe berkas pengangkut yaitu kolateral terbuka, yakni susunan jaringan floem dan xilem dipisahkan oleh kambium. Sementara tipe berkas pengangkut pada monokkotil ialah kolateral tertutup. Jika dilihat dibawah mikroskop, berkas pengangkut pada dikotil tersusun rapi melingkar, sementara pada monokotil berkas pengangkutnya tersusun tersebar.