Pengertian Kromosom, Struktur, Fungsi, dan Tipe – Setiap makhluk hidup memiliki materi genetik berfungsi mengatur segala aktivitas tubuh organisme tersebut. Bahkan virus yang merupakan organisme peralihan memiliki materi genetik yang terletak di dalam tubuhnya. Materi genetik pada tiap organisme diperoleh dari induknya. Mekanisme pewarisan sifat dari induk ke anak akan diperantarai oleh kromosom yang mengandung gen – gen induk.
A. PENGERTIAN Kromosom
Kromosom adalah substansi genetika yang terdapat di dalam nukleus. Kromosom tersusun atas DNA dan protein histon. Kromosom memiliki fungsi penting bagi tubuh, selain sebagai agen pewarisan sifat juga berfungsi mengatur metabolisme tubuh.
Istilah kromosom berasal dari kata chroma yang artinya warna dan soma artinya tubuh. Hal ini dikarenakan kromosom mampu menyerap warna pada saat membelah sel. Kromosom daam bentuk benang disebut kromatin yang tersusun atas nukleosom (pilinan DNA dan histon). Ketika sel sedang melakukan pembelahan sel, maka kromatin akan berkondensasi membentuk lebih padat dan pendek. Kromosom ini disebut dengan kromatid.
B. STRUKTUR Kromosom
Kromosom disusun atas benang – benang kromatin (DNA) yang sangat panjang. Pada saat sel akan membelah, kromatin akan menggulung protein histon (protein globular penyusun kromosom), sehingga bentuknya mememdek dan menebal. Tubuh kromosom tersusun atas :
– Sentromer Adalah protein yang terdapat pada kromosom yang berfungsi sebagai tempat pengikatan benang – benang spindel (bbs) sentriol. Kinetokor merupakan titik yang terdapat pada bagian sentromer tempat dimana bbs akan mengikat sentromer. Letak sentromer pada kromosom bervariasi, sehingga mampu membagi kromosom sampai menjadi dua bagian.
– Lengan merupakan bagian kromosom yang terbentuk akibat letak sentromer.
– Selaput adalah lapisan yang membungkus kromosom
– Kromonema adalah benang – benang DNA yang menyusun kromosom
– Telomer adalah bagian ujung kromosom. Berfungsi sebagai titik acuan panjang ketika kromosom berduplikasi. Enzim telomerase mengkatalisis dalam sintesis telomer pada saat kromosom berduplikasi.
C. FUNGSI Kromosom
Adapun fungsi kromosom ialah sebagai berikut:
1. Identitas suatu organisme
Jumlah kromosom pada setiap individu akan berbeda – beda. Sehingga jumlah kromosom ini dapat dijadikan acuan untuk menunjukkan identitas suatu spesies atau dapat juga dijadikan sebagai acuan apabila terjadi abnormalitas jumlah kromosom sejenis.
2. Mengandung gen
Kromosom tersusun atas rantau DNA yang mengkode sifat tertentu pada tubuh organisme. Gen adalah unit sifat tertentu yang diatur oleh urutan basa nitrogen pada rantai DNA. Gen terletak di dalam kromosom yang disebut dengan lokus gen.
3. Agen pewarisan sifat
Keturunan akan mendapat warisan dari induknya berupa sifat yang dimiliki induk. Sifat suatu organisme diatur oleh gen yang terdapat di dalam kromosom. Maka, kromosom merupakan unit atau agen pewarisan sifat dari induk ke anak (karena kromosom mengandung seluruh gen dari induk). Kromosom induk akan diduplikasikan agar mendapat kromosom yang sama untuk dibagikan ke anak.
[sc:ads]
4. Mengatur metabolise tubuh
Kromosom terletak di dalam inti sel. Fungsi inti sel ialah mengatur seluruh aktivitas sel, sebenarnya karena di dalamnya terdapat kromosom. Rantai DNA mengandung urutan basa nitrogen yang pada tiap individu akan berbeda. Segala aktivitas di dalam tubuh akan diatur melalui protein yang disintesis berdasarkan cetakan rantai DNA. Dengan demikian, kromosom sebagai substansi materi genetik yang mengandung DNA ini turut mengatur kegiatan sel.
D. TIPE Kromosom
Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan menjadi:
1. Kromosom tubuh (autosom)
Autosom adalah kelompok kromosom yang mengatur ciri sel tubuh. Pada sel tubuh suatu organism jumlah kromosom ini lebih dari sepasang. Di dalam kromosom tubuh terdapat gen – gen yang mengkode sifat – sifat non sex yang akan muncul pada tubuh. Contohnya ialah mengatur bentuk hidung, mata, telinga, rambut, warna rambut, warna kulit, dan lainnya.
2. Kromosom sex (gonosom)
Berbeda dengan autosom, jumlah kromosom sex pada sel tubuh suatu organisme ialah sepasang atau tunggal pada sel sex. Kromosom sex ialah kromosom yang mengatur jensi kelamin suatu organisme. Pada manusia pria dan wanita memiliki kromosom yang berbeda. Jenis kelamin laki – laki ditentukan oleh kromosom sex “XY”; sementara jenis kelamin perempuan diatur oleh kromosom sex “XX”. Terbentuknya anak laki – laki atau perempuan dari fertilisasi ditentukan pada sperma mana yang akan membuahi sel telur. Ingat bahwa sel kelamin (sperma dan ovum) hanya memiliki jumlah kromosom separuh dari sel tubuh. Sehingga sel sperma akan memiliki kromosom sex yang berbeda, yaitu sperma X dan sperma Y. Sementara ovum hanya memiliki kromosom sex X saja (hasil meiosis menghasilkan kromosom sel anak separuh dari induk. Kromosom yang berpasangan akan berpisah). Sehingga jika sperma Y yang membuahi ovum maka terbentuk anak laki – laki; sementara jika sperma X yang membuahi ovum maka terbentuk anak perempuan.
Jumlah kromosom pada setiap individu akan berbeda – beda. Contoh pada manusia memiliki jumlah kromosom sebanyak 46 (2n). Kromosom dalam sel tubuh (semua sel kecuali sel gamet) akan selalu berpasangan. Istilah berpasangan disebut diploid. Sementara kromosom pada sel gamet (sperma atau ovum) akan senantiasa lajang (haploid). Hal ini dikarenakan untuk menjaga jumlah kromosom tetap normal ketika bereproduksi. Kariotipe kromosom pada manusia jantan sel tubuh memiliki 46 kromosom yang terdiri atas 44 kromosom autosom (atau 22 pasang autosom / 22AA) dan 2 kromosom gonosom (XY). Sementara sel sperma memiliki kariotipe kromosom 22 autosom (22A) dan kromosom sex tunggal (X atau Y). Pada sel tubuh wanita kariotipe kromosomnya ialah 44 autosom (atau 22 pasang autosom / 22AA) dan XX. Sel ovum memiliki kariotipe 22A dan X.
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi:
1. Metasentrik
Adalah jenis kromosom yang memiliki sentromer di tengah. Sehingga membagi kromosom menjadi dua bagian sama panjang. Kromosom metasentrik akan memiliki bentuk seperti huruf x (jika berduplikasi pada saat pembelahan sel) atau huruf v (pada keadaan normal).
2. Submetasentrik
Letak sentromer pada jenis kromosom ini berada hampir ke tengah. Sehingga terbentuk dua lengan yang tidak simetris (perbandingan 2:3). Kromosom submetasentrik memiliki bentuk menyerupai huruf L jika dalam keadaan normal (sedang tidak berduplikasi).
3. Akrosentrik
Kromosom akrosentrik memiliki sentromer yang letaknya 1:3 sehingga membagi lengan menjadi dua bagian tak simentris yang menyerupai huruf J.
4. Telosentrik
Sentromer pada kromosom telosentrik terletak diujung (telo = ujung / akhir). Sehingga kromosom telosentrik hanya memiliki satu lengan saja seperti huruf i atau tanda seru (!).