Penjelasan Perkembangbiakan Tumbuhan Secara vegetatif Alami dan Buatan – Reproduksi merupakan upaya yang dilakukan oleh organisme untuk mempertahankan keturunannya. Reproduksi pada makhluk hidup dapat terjadi melalui perkawinan ataupun tanpa perkawinan. Begitu juga pada kelompok tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk mengadakan reproduksi secara vegetatif dan atau generatif. Tidak semua makhluk hidup mampu melakukan reproduksi tanpa melalui perkawinan (vegetatif). Hal ini dipengaruhi oleh gen pada organisme tersebut. Namun, perkembangan ilmu pengetahuan kini dapat mengembangkan organisme tanpa perkawinan melalui bantuan manusia. ciri khas yang dimiliki oleh perkembangbiakan vegetatif ialah keturunan memiliki sifat yang identik dengan induknya. selain itu, dibanding dengan reproduksi generatif, reproduksi vegetatif lebih cepat prosesnya. Pada artikel ini akan diuraikan mengenai macam reproduksi vegetatif pada tumbuhan:
A. REPRODUKSI VEGETATIF ALAMI
Telah diuraikan di atas bahwa tiap semua organisme mampu berkembang biak secara alami dengan vegetatif. Hal ini dipengaruhi oleh gen yang diwariskan dari induk kepada keturunan. Berikut macam – macam reproduksi vegetatif alami pada tumbuhan:
1. Umbi akar
Pada bagian tubuh tumbuhan akan menyimpan cadangan makanan di organ tertentu. Cadangan makanan yang disimpan ini akan menyebabkan bagian organ tersebut membesar karena berisi pati / amilum sebagai cadangan makanan. Umbi akar merupakan cadangan makanan yang disimpan di dalam organ akar. Selain untuk menyimpan cadangan makanan, pada bagian ini juga berfungsi untuk alat reproduksi vegetatif alami. Individu – individu baru akan muncul melalui umbi akar dan tumbuh sebagai tumbuhan yang persis dengan induk. Contoh tumbuhan yang berkembang biak vegetatif dengan umbi lapis yaitu, wortel, bengkuang, lobak, dan lain – lain.
2. Umbi batang
Hampir sama dengan umbi akar, umbi batang menyimpan cadangan makanan di bagian batang. Pada umumnya, umbi batang dimliki oleh keompok tumbuhan dengan batang yang menjalar di permukaan tanah, seperti ubi jalar, kentang, dan lainnya. Jika pernah kamu mengamati pada bagian umbi kentang terdapat semacam titik – titik yang merupakan bagian dimana tunas – tunas baru akan muncul.
3. Umbi lapis
Kelompok bunga bakung yaitu bunga lili, bakung, dan bawang – bawangan memiliki umbi lapis yang merupakan bagian dari batang tumbuhan tersebut. Individu baru muncul dari umbi lapis tersebut.
4. Rhizoma
Rhizoma atau akar rimpang merupakan batang tumbuhan yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Bagian ini berfungsi selain menyokong tubuh tumbuhan juga dapat berperan sebagai organ reproduksi vegetatif secara alami. Akar – akar lateral akan muncul pada ruas – ruas rhizome dan kemudian akan muncul individu baru. Conroh tumbuhan yang memiliki akar rimpang yaitu dari suku jahe – jahean (Zingiberiaceace).
5. Tunas
Tunas merupakan penonjolan yang muncul pada bagian batang tumbuhan. Penonjolan ini berasal dari pembelahan mitosis bagian tersebut dan mereorganisasi jaringan untuk membentuk individu baru. Setelah sempurna terbentuk individu baru, bagian ini dapat dipisahkan dari tubuh induk untuk ditanam menjadi tanaman yang baru. Ciri khas dari tumbuhan yang bertunas ialah membentuk koloni, atau bergerombol. Contoh tumbuhan yang bertunas ialah: pisang, bambu, dan lainnya.
6. Tunas adventif
Adventif berarti samping, ketiak. Tunas adventif merupakan cara reproduksi vegetatif alami yang tumbuh di ketiak daun. Hampir sama dengan tunas hanya saja tempat tumbuhnya yang berbeda. Contoh tumbuhan ini ialah sosok bebek.
[sc:ads]
7. Spora
Spora merupakan salah satu alat reproduksi vegetatif alami yang terbentuk melalui pembelahan sel. Spora berbentuk butiran kecil yang jika jatuh akan berkecambah, tumbuh menjadi individu baru. Spora berbeda dengan biji. Spora terbentuk melalui pembelahan mitosis yang dihasilkan oleh bagian tumbuhan, sementara biji terbentuk melalui penyatuan sperma dengan ovum. Spora dilindungi di dalam kotak spora yang umumnya terdapat dibawah daun atau ada batang khusus penopang spora. Contoh tumbuhan ini yaitu tumbuhan paku dan lumut.
8. Stolon (geragih)
Reproduksi vegetatif dengan stolon ialah dengan meggunakan batang yang masuk di bawah
Permukaan tanah. Batang pada tumbuhan ini lambat laut merbah dan masuk ke dalam tanah. Di bagian batang yang telah masuk kemudian tumbuh akar – akar kecil untuk selanjutnya menjadi individu baru. Contohnya ialah rumput teki, strawberry, pegagan, dan lainnya.
B. REPRODUKSI VEGETATIF BUATAN
Reproduksi vegetatif buatan dikembangkan pada tumbuhan yang tidak mampu mengadakan reproduksi aseksual secara alami. Oleh karena itu dibantu oleh aktivitas manusia:
1. Cangkok
Mencangkok ialah aktivitas menumbuhkan tanaman dari bagian batang dengan sebulumnya dikelupas terlebih dahulu. Keuntungan mencangkok ialah tanaman cepat tumbuh, kualitas yang dihasilkan akan sama dengan induk. Maka dari itu, banyak tumbuhan unggul yang dibiakkan dengan cangkok. Teknik ini hanya dapat diapplikasikan pada tumbuhan kayu. Tahapan mencangkok yaitu:
a) Memilih tumbuhan yang akan dicangkok
b) Memilih cabang batang yang diameternya tidak terlalu besar.
c) Mengelupas jaringan pada bagian yang telah ditentukan, sampai ke jaringan kayunya.
d) Bungkus bagian yang telah dikelupas dengan tanah humus.
e) Ikat dengan sabuk kelapa.
f) Sirami secara teratur, ketika sudah muncul akar di bagian tersebut maka potong cabangnya dan siap ditanam.
2. Enten (menyambung)
Adalah teknik menyambungkan dua tanaman yang berbeda jenis namun masih satu famili pada bagian pucuknya. Teknik ini merupakan salah satu variasi tanaman. Sehingga buah yang akan diperoleh dari satu tanaman akan bervariasi.
3. Stek
Stek atau potongan bagian tumbuhan. Teknik ini merupakn menanam tumbuhan dengan bagian potongan tubuh tumbuhan tersebut, baik dari akar, batang, ataupun daun. Contoh tumbuhan yang dikembangbiakan dengan stek batang ialah singkong.
4. Merunduk
Teknik ini diapplikasikan ke tanaman yang berkembang biak dengan stolon. Merunduk yaitu merebahkan cabang batang ke permukaan tanah. Sehingga tumbuhan baru akan lebih cepat tumbuh.
5. Okulasi
Teknik okulasi atau menempel hampir sama dengan enten, hanya saja di teknik okulasi dilakukan pada titik tunas percabangan.